1. Pengertian dan masalah ilmu ekonomi
Definisi & Metodologi Ekonomi
Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti
“one who manages the household”. Arti ini secara literal berasal dari
dua suku kata yang selama ini kita fahami, oicos dan nomos.
Sedangkan
ilmu ekonomi atau ekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut. Menurut Lipsey et al.
(1999) definisi ekonomika adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang
masalah ekonomi. Lebih lanjut, menurut Lipsey, definisi yang cukup baik
adalah menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai
sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan
kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya
yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia (yang tidak terbatas).
Kelangkaan (scarcity)
adalah masalah sentral dalam ekonomika. Dalam manajemen rumah tangga,
untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia berhadapan dengan
sumber daya yang terbatas. Sehingga terdapat konsep pilihan (choice) dan pengorbanan (opportunity cost)
sebagai konsekuensi dari kelangkaan ini. Esensinya manusia akan
berhadapan dengan seni mengelola sumber daya dengan melakukan pilihan
untuk mendapatkan manfaat dari suatu pilihan dan menghilangkan manfaat
dari pilihan lain untuk mencapai tujuannya.
Kelangkaan
Pada dasarnya, baik individu dengan jumlah sumber daya yang banyak
(kaya) maupun yang miskin akan berhadapan dengan persoalan kelangkaan.
Hal ini dikarenakan manusia cenderung menginginkan sesuatu lebih dari
apa yang dapat dicapainya. Baik individu dengan pendapatan Rp10.000 per
hari dan yang dengan pendapatan Rp1juta perhari akan menghadapi
kelangkaan dan pilihan. Lihat ilustrasi sederhana di sekitar kita.
Bayangkan seorang mahasiswa biasa tingkat pertama, bisa jadi ia
menginginkan untuk mengerjakan tugas ospek sekaligus tugas kuliah
dengan sempurna. Namun waktu membatasinya. Atau keinginan untuk
memiliki buku teks sekaligus pulsa untuk telepon selulernya.
“Pendapatan‟ atau jatah dari orang tua membatasinya.
Apabila ilustrasi
ini diterapkan kepada profil mahasiswa anak seorang konglomerat.
Pilihannya bisa jadi antara mempergunakan waktunya untuk masuk kuliah
secara penuh atau pergi bersama keluarga berlibur ke Disneyland. Atau
antara membeli unit PC baru dengan memperbarui telepon selulernya
dengan I-phone.
Secara umum, manusi dibatasi oleh waktu, pendapatan,
harga, dan berbagai faktor lainnya untuk mendapatkan apa yang
diinginkannya. Hal ini terjadi karena secara relatif keinginan
melebihi kapasitas pemenuhannya. Konteks kelangkaan ini juga terjadi
pada tingkat komunitas atau sosial. Secara mendasar sumber daya yang
dihasilkan/dimiliki relatif lebih sedikit dibandingkan jumlah yang
diinginkan oleh masyarakat.
Pilihan
Dari uraian tersebut, pilihan adalah konsekuensi logis dari
kelangkaan. Dan sekali lagi, setiap individu akan melakukan pilihan
yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi dan kapasitas sumber dayanya.
Namun satu hal yang sama adalah semua individu atau komunitas melakukan
pilihan. Pilihan berarti mendapatkan sesuatu dan meninggalkan yang
lain. Di sinilah muncul konsepsi biaya. Bahwa untuk
mendapatkan manfaat dari sebuah barang atau jasa kita harus
mengorbankan manfaat dari barang atau jasa lainnya. Mendapatkan suatu
lebih berarti sedikit untuk sesuatu yang lain.
Biaya: Opportunity Cost
Pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat dari sebuah pilihan dalam aktivitas ekonomi disebut opportunity cost.
Opportunity cost dari mengerjakan tugas ospek dengan sempurna adalah
tidak dapat mengerjakan tugas kuliah dengan sempurna apabila keduanya
simultan atau waktu membatasinya. Begitu pula untuk mendapatkan buku
teks maka harus mengorbankan pulsa jika pendapatan membatasinya.
Salah satu cara untuk mengilustrasikan konsep opportunity cost ini
secara geometris adalah dengan cara menggambar sebuah kurva yang
disebut production possibities curve(Dikenal juga dengan istilah Production Possibility Frontier (PPF) atau Production Possibility Boundary (PPB)).
PPC adalah geometri yang menunjukkan konversi sumber daya ekonomi ke
jumlah dua jenis pilihan ekonomi (baik barang atau jasa) yang dapat
dijangkau.
Gambar 1. Kurva PPC linier untuk dua barang: buku teks dan pulsa
Gambar 1 menunjukkan semua kemungkinan kombinasi pilihan buku teks
dan unit pulsa yang dapat dibeli. Katakanlah seorang mahasiswa memiliki
sisa pendapatan bersih di luar konsumsi dan akomodasi sebesar Rp1juta
per semester, dimana harga per unit pulsa adalah Rp100 ribu dan per
buah buku teks adalah Rp200 ribu. Jika semua pendapatan ini dibelikan
buku, maka jumlah maksimum buku teks dalam PPC adalah 5 buah dan jika
untuk pulsa seluruhnya jumlah maksimumnya adalah 10 unit pulsa. Garis
biru menunjukkan kemungkinan kombinasi antara buku teks dan unit pulsa
per semester. Area di bawahnya adalah himpunan titik-titik kombinasi
pilihan yang terjangkau. Sedangkan area abu-abu yang lebih gelap di
atasnya adalah himpunan titik-titik kombinasi piliahan yang tidak
mungkin tercapai. Jika sang mahasiswa menginginkan satu unit buku, dari
posisi seluruhnya untuk pulsa maka dua unit pulsa harus dikorbankan
dan seterusnya. Begitu pula dari posisi seluruhnya untuk buku, tambahan
dua unit pulsa dapat dilakukan dengan mengorbankan satu buah buku
teks, dan seterusnya. Pengorbanan per unit ini adalah opportunity cost. Dalam hal ini per buah buku teks adalah dua unit pulsa dan sebaliknya.
Secara umum konsep pengorbanan antara dua pilihan atau opportunity cost dikenal juga dengan istilah trade off.
Jika hubungan trade off di dalam ilustrasi di atas adalah linier atau
tingkat pengorbanan barang lain independen terhadap level konsumsi
kuantitas suatu barang, tidak halnya dengan ilustrasi pada Gambar 2
berikut. Yaitu PPC untuk barang militer dan barang sipil dalam sebuah
komunitas sosial negara. Semakin tinggi level konsumsi barang militer,
per unit pengorbanannya akan menghasilkan tambahan untuk barang sipil
yang cukup signifikan jumlahnya. Begitu pula sebaliknya, tambahan per
unit barang militer pada tingkat konsumsi yang tinggi ini membutuhkan
pengorbanan yang banyak dari kuantitas barang sipil.
Secara intuitif,
karakter trade off dalam perekonomian pada umumnya demikian. Yaitu
tingkat substitusi penggunaan barang tidaklah konstan. Pada jumlah
produksi yang relatif tinggi suatu barang , lebih banyak atau ekstra barang
lain diperlukan untuk mengadakannya relatif pada masa awal produksi.
Jika diamati dengan seksama, semakin tingginya trade off ini dapat
ditunjukkan dengan menggambar garis singgung (slope) sepanjang PPF dari kiri ke kanan dalam sumbu horizontal. Anda akan mendapatkan kecuraman garis yang semakin tinggi bukan?
Gambar 2. Kurva PPC non-linier: barang militer dan barang sipil
2. Mikroekonomi dan Makroekonomi
Berdasarkan tingkat agregasi pada unit agen ekonomi antara ekstrim
individual dan kelompok (group), sudut pandang analisis ilmu ekonomi
dapat dikategorikan menjadi dua: mikroekonomi dan makroekonomi.
Mikroekonomi fokus kepada aspek harga dan kuantitas pada suatu pasar
barang atau jasa, bagaimana keseimbangan dan alokasi sumber daya antar
pasar terjadi. Salah satu temuan ekonom abad XVIII adalah konsep
penting harga sebagai sinyal alokasi dan realokasi sumber daya dalam
suatu pasar dan antar pasar yang independen. Ini yang kemudian dikenal
dengan sistim alokasi sumber daya yang efisien oleh Adam Smith dengan
istilah adanya “the invisible hand‟. Lebih lanjut, konsepsi harga atau
lebih tepatnya harga relatif menjadi analisis sentral dalam analisis
mikroekonomi. Pendalaman konsep efisiensi ini akan dilakukan pada
bagian pasar dan efisiensi ekonomi.
Makroekonomi di sisi lain adalah analisis yang mengesampingkan aspek
individual dan lebih menekankan agregasi atribut individual. Misalnya
pasar, makroekonomi fokus ke seluruh pasar relatif terhadap satu jenis
pasar saja. Apabila di dalam pasar ada individu-individu pembeli, maka
kumpulan permintan pembeli dapat disebut sebagai permintaan agregat (aggregate demand). Begitu pula kumpulan penawaran dapat diistilahkan sebagai aggregate supply.
Dalam pendekatan agregat, analisis makroekonomi memungkinkan untuk
melihat hubungan antara rumah tangga, produsen dan agen-agen lain dalam
perekonomian seperti pemerintah dan pihak luar negeri sebagai satu
kesatuan aliran barang/jasa dan pendapatan. Ilustrasi hubungan tersebut
dikenal dengan circular flow diagram yang merupakan elemen kunci dalam memahami konsep pendapatan agregat (aggregate income)
sebagai salah satu indikator penting dalam analisis makroekonomi.
Gambar 3 berikut mengilustrasikan circular flow diagram. Dapatkah Anda
menjelaskan hubungan antara komponen rumah tangga dan perusahaan melalui
diagram tersebut?
Gambar 3. Circular Flow Diagram
3. Normatif dan Positif
Sebagai bagian dari ilmu sosial, ilmu ekonomi memiliki sifat yang
unik. Yaitu menekankan antara aspek teoretis dan fakta secara
bersamaan. Dimana pada akhirnya sebuah pendekatan yang disebut sebagai model ekonomi kemudian
dipergunakan untuk melakukan uji atas sebuah pernyataan (hipotesis)
melalui fakta-fakta yang ada. Sehingga didapatkan sebuah “kerangka
pikir‟ sebagai ekonom. Dalam penyusunan kerangka pikir tersebut,
terdapat dua jenis pernyataan. Yang pertama disebut sebagai pernyataan normatif,
yaitu merupakan pernyataan yang menawarkan apa yang seharusnya terjadi
atau yang seharusnya dilakukan; tidak netral terhadap nilai. Dengan
kata lain ia mengandung value judgement. Kedua disebut sebagai pernyataan positif,
merupakan pernyataan yang menggambarkan hubungan penyebab dan dampak
atau fakta. Dapatkah Anda mengilustrasikan masing-masing pernyataan ini?
4. Cabang Ilmu Ekonomi
Secara umum cabang ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tujuh. Pertama,
Ilmu Ekonomi Moneter yang fokus kepada analisis kebijakan moneter;
misalnya jumlah uang beredar, inflasi, tingkat suku bunga, perbankan
dan lain-lain. Kedua Ilmu Ekonomi Publik yang fokus kepada analisis
kebijakan fiskal; misalnya pendapatan pemerintah, hutang pemerintah,
DAU, DAK, retribusi, APBN dan APBD.. Ketiga, Ilmu Ekonomi Industri yang
fokus kepada analisis interaksi perusahaan didalam suatu industri;
termasuk di dalamnya masalah persaingan usaha, struktur pasar. Keempat,
Ilmu Ekonomi Regional yang fokus kepada analisis interaksi antar daerah
dan pengembangan daerah; misalnya transportasi, infrasturktur,
demografi ,dan pemukiman. Kelima, Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan yang fokus pada analisis masalah & alokasi sumber daya
alam yang optimal menurut ekonomi; diantaranya masalah eksternalitas,
saat panen yang baik. Keenam, Ilmu Ekonomi Sumber Daya Manusia fokus
pada analisis pasar tenaga kerja; misalnya upah minimum regional,
produktivitas pekerja, dan pengangguran. Ketujuh, Ilmu Ekonomi
Perdagangan International fokus pada analisis transaksi perdagangan
antar negara; misalnya aliran modal, ekspor & impor, dan neraca
pembayaran. Ketujuh, Ilmu Ekonomi Syariah fokus pada penerapan dan
analisa ekonomi islam; misalnya penghilangan unsur riba dalam
perekonomian, unsur gharar (permainan/judi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar